Kamis, 19 Februari 2015

Teks Anekdot

Nama     : Laurend Afrizal
No.abs   : 18

Kelas     : X-IIS 1








Profesi Anak Ibu Penjual Kue
Bapak Presiden hendak membeli kue dan bertanya pada ibu tua penjual kue di dekat jalan.
Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?"
Ibu : "Sudah hampir 30 tahun."
Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?"
Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan                                                            yang  ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..."

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum... Lalu, berbicara kesemua  hadirin yang menyertai beliau,

"Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi... karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah..."
Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK, KEJAKSAAN dan DPR?"
Ibu : "Sama... jualan kue juga..."

Bapak presiden pun tercengang akan jawaban yang di berikan ibu penjual kue. Situasi kembali normal dan bapak presiden kembali membawa kue ke kantornya.

Teks Anekdot

Nama     : M. Edo Firmansyah
No. Abs : 25
Kelas     : X-IIS 1


Membeli Bensin Murah
Ketika mobil keluarga menjadi agak tersendat-sendat mesinnya di jalan , suami bertanya pada istrinya apakah dia telah membeli bensin premium atau pertamax, tapi ia tidak bisa ingat.

"Engkau mungkin membeli bensin yang murah," katanya. "Itu bisa menjelaskan kenapa mesin berjalan begitu kasar."

"Tidak, bensin itu tidak murah!" jawabnya kesal.

"Nah, berapa harganya?" tanya suami.

"Harganya sama seperti biasa," kata istri. "Aku membeli seperti biasa, seratus ribu rupiah."         ‘’ Hah?, kamu telah di bohongi .’’kata suami.                                                                        Dan mereka kembali kerumah dengan mengendarai mobil yang jalannya tersendat-sendat.

Teks Anekdot

Nama     : Deny Trika
No. Abs : 06
Kelas     : X-IIS 1



                         Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan
Sesudah di adili di pengadilan, seorang napi muda akhirnya djebloskan ke dalam penjara. Hari pertama, napi kawakan menanyanya: "Umurmu masih muda begini kok sudah masuk penjara, kejahatan apa gerangan yang telah kamu lakukan?"

"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat.

Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?"

"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun."

Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh: "Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan yang kamu curi itu ikan paus?"

Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air..."

Napi kawakan: "Ini kan termasuk kasus biasa, paling-paling kamu ditahan 2 hari saja."

Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam..."

Napi kawakan: “ hahaha, pantas saja kamu masuk penjara, ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan manusia juga ikut terkena bom tersebut .’’

Dan akhirnya napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda tersebut. Situasi  kembali normal dan mereka bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.

Teks Anekdot

Nama     : Laurend Afrizal
No. Abs : 18
Kelas     : X-IIS 1




Profesi Anak Ibu Penjual Kue
Bapak Presiden hendak membeli kue dan bertanya pada ibu tua penjual kue di dekat jalan.
Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?"
Ibu : "Sudah hampir 30 tahun."
Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?"
Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan                                                            yang  ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..."

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum... Lalu, berbicara kesemua  hadirin yang menyertai beliau,

"Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi... karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah..."
Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK, KEJAKSAAN dan DPR?"
Ibu : "Sama... jualan kue juga..."

Bapak presiden pun tercengang akan jawaban yang di berikan ibu penjual kue. Situasi kembali normal dan bapak presiden kembali membawa kue ke kantornya.

Teks Anekdot

Nama     : Pamela Martha I
No. Abs : 27
Kelas     : X-IIS 1



Liputan Pengukuran Bencana Banjir Jakarta

Bencana banjir di Jakarta yang terjadi tahun 2013 ini besar, sehingga menjadi berita utama di berbagai media berita. Banyak media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi area yang terkena banjir.
Namun, jurnalis asing mengalami kesulitan dalam melaporkan besar banjir yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan 'centimeter', 'meter', 'inchi', namun lebih memilih untuk mengukur dengan satuan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran 'mata kaki', 'dengkul', 'betis', 'pinggang', dan 'dada'.

Dangling Rainbow Hearts